Izin musthofa



ADMINISTRASI
PENGERTIAN ADMINISTRASI MENURUT PARA AHLI
Leonard D. WhiteDalam bukunya “Introduction to The Study of Public Administration”, Leonard D. White mendefinisikan : “ Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua kelompok Negara (swasta, sipil atau militer, usha besar maupun usaha kecil)”.
William H. Newman
Dalam bukunya “ Administrative Action” William H. Newman mendefinisikan : “Administrasi sebagai pedoman/petunjuk, kepemimpinan dan pengawasan dari usaha-usha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama”.
  Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Administrasi merupakan kegiatan mencatat,mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau hasil kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

Fungsi atau Tugas
Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas administrasi berarti keseluruhan tindakan (aktivitas)
yang harus dilakukan oleh seseorang yang berkedudukan sebagai “administrator” ( memegang
jabatan dalam manajemen suatu organisasi).
Dalam setiap organisasi atau instansi sudah tentu ada orang-orang yang menjalankan
administrasi, misalnya :
.Orang-orang yang melaksanakan tugas kepemimpinan (pemimpin);
.Orang-orang yang melaksanakan tugas perencanaan (perencana);
.Orang-orang yang melaksanakan tugas pengawasan /kontrol (pengawas);
.Orang-orang yang mengorganisir (organisator), dan lain sebagainya.

Unsur-Unsur Pokok Administrasi
Jika diperhatikan dari definisi-defisini para ahli, ditemukan setidak tidaknya ada lima
unsur pokok administrasi, antara lain :
 Masukan (input)
Proses /fungsi-fungsi administrasi
Keluaran (output)
Sasaran
Administrasi sebagai sistem.

MANAJEMEN
v PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT PARA AHLI
a)      Prof. Dr. A.Sanusi,SH mengatakan bahwa manajemen adalah suatu system tingkah laku manusia yang kooperatif dan dipimpin secara teratur melallui usaha terus menerus serta merupakan tindakan rasional.
b)      John D. Millet mengemukakan bahwa menejemen adalah proses pengarahan dan pemberian fasilitas atau pekerjaan kepada orang-orang yang diorganisasikan didalam organisasi-organisasi formal guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
v  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu aktifitas yang dimulai dengan perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan melalui pengorganisasian yang ditindaklanjuti dengan adanya kegiatan evaluasi dan pengawasan.
v FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1)   Perencanaan (Planning)
Tahap pertama dalam fungsi manajemen adalah perencanaan. Tahap perencanaan merupakan  kegiatan menentukan apa yang akan dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dengan memperhitungkan sumber daya yang dimilikinya. Kegiatan perencanaan meliputi menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang,merumuskan kebijakan dan prosedur,serta melakukan evaluasi secara periodik untuk mengetahui sesuai tidaknya hasil yang dicapai dengan perencanaan awal dan mencari alternative terbaik untuk mencapai tujuan.
Dalam penyusunan perencanaan harus memenuhi prinsip-prinsip perencaan yang dekenal dengan 5W+1H yaitu:
a.       What , menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan.
b.      Why, menyangkut mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh perusahaan.
c.       Where, berkaitan dengan maalah dimana pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh perusahaan.
d.      When, terkait dengan masalah kapan pekerjaan tersebut harus dikerjakan oleh perusahaan.
e.       Who, menyangkut masalah siapa yang tepat melaksanakan pekerjaan tersebut.
f.       How, berkaitan dengan masalah bagaimana pekerjaan teersebut dikerjakan dan berapa biaya yang diperlukan unntuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
2)      PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian pembagian tuas yang akan dikerjakan dan pengembangan struktur organisasi atau struktur perusahaan yang sesuai agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
Kegiatan pengorganisasian meliputi:
a.       Penentuan dan penelitian kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
b.      Penggolongan kegiatan – kegiatan perusahaan.
c.       Penugasan setiap kegiatan kepada kelompok –kelompok tertentu sesuai dengan keahlian masing-masing atau berpedoman pada the right man on the right place.
3)   ACTUATING (MENGGERAKKAN)
Aktivitas ini meliputi serangkaian kegiatan untuk menggerakan, membimbing, dan mengarahkan agar bawahan merasa senang dan bersedia bekerja dengan memanfaatkan segenap fasilitas yang dimiliki organisasi  dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Terdapat beberapa aktivitas manajmen yang senyawa dengan actuating,yaitu:
a.       Kepemimpinan (leadership)
Kepemimpinan (leadership) adalah keseluruhan tingkah laku manusia yang mengandung  unsur-unsur kemampuan  lebih dari paa kemampuan orang lain didalam lingkungan suatu kerja yang dapat memengaruhi orang lain untuk bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan selain dipengaruhi oleh kerja sama dari semua pihak yang terdapat dalam organisasi,juga dibutuhkan pemimpin yang mampu membimbing, menuntun, dan memengaruhi bawahan agar bekerja sebaik-baiknya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
b.      Staffing
Staffing merupakan pembinaan bagi pegawai oleh atasan,agar karyawan lebiih bersemangat dan memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan.
c.       Motivating
Motivating merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat kerja serta kerelaan kerja para karyawan demi tercapainya tujuan organisasi.
Pemberian motivasi meliputi:
ü  Mengkomunikasikan dan menjelaskan tujuan organisasi kepada para bawahan.
ü  Menentukan standar pelaksanaan pekerjaan.
ü  Memberikan bimbingan kepada para bawahan.
ü  Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi.

4)   PENGENDALIAN atau PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan dan mengoreksi ada tidaknya pnyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Kegiatan pengawasan meliputi sebagai berikut:
a)      Untuk mengetahui segala sesuatu kegiatan yang telah berjalan sesuai dengan perencanaan awal.
b)      Untuk mengetahui apa segala instruksi kerja dan metode kerja yang dilkukan sesuai perintah yang diberikan atasannya.
c)      Untuk mengetahui timgkat efisiensi kerja.
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi,kegiatan pengawasan meliputi beberapa hal di bawah ini:
Ø  Menentukan Standar
Ø  Mengadakan Komparasi (memperbandingkan)
Ø  Menyusun Laporan
Ø  Mengadakan Perbaikan
Adapun jenis-jenis pengawasan yang dapat dilakukan adalah:
a)      Internal Control,yaitu pengawasan yang langsung dilakukan atasan terhadap bawahannya.
b)      Eksternal Control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihak lain diluar organisasi.
c)      Social Control, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat luas terhadap pelaksanaan kegiatan suatu organisasi.

v PRINSP-PRINSIP MANAJEMEN
1.    Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Tujuan dari pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dengan usaha yang sama. Pembagian kerja dalam sebuah perusahaandapat menggunakan prinsip the right man in the right place artinya dengan menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2.      Prioritas atau Wewenang (Authority)
Manajer memiliki wewenang untuk memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan. Seorang manajer meskipun memiliki otoritas untuk memerintah, namun hharus tetap memiliki keahlian yang sesuai dengan pekerjaan yang menjadi otoritasnya, sehingga dapat menjadi contoh bagi bawahannya.
3.      Disiplin (Dicipline)
Disiplin merupakan sikap menghormati dan melaksanakan aturan dan kesepakatan yang mengatur pola kerja organisasi. Dalm sikap disiplin aka nada perlakuan adil bagi setiap orang dalam berbagai tingkatan manajemen.
4.      Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Karyawan harus tau kepada siapa harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang di perolehnya.Setiap karyawan harus menerima petunjuk dan mempertanggungjawabkan suatu kegiatan hanya pada satu atasan saja.
5.      Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Setiap kegiatan yang terdapat pada sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang sama hendaknya berpegang pada satu kebijakan. Untuk mencapai suatu tujuan bersama diperlukan adanya suatu kesatuan arah, sehinggaa tidak akan terjadi perbedaan arahan yang menyebabkan tujuan tersebut tidak tercapai.









Categories:

Leave a Reply